Thursday, December 17, 2009

7th_omnipotence

DALAM HIDUP INI MANUSIA HRS MENGETAHUI DUDUK KODRAT NYA MASING2,

SBG ORANGTUA,

SBG ANAK,

SBG ISTRI,SBG SUAMI,

SBG LAKI2,

SBG PEREMPUAN,

SBG KAKAK,

SBG ADIK,

KLO SELAMA MENJALANKAN TUGAS HIDUP DI DUNIA INI MANUSIA BLM MENGETAHUI DUDUKNYA DLM KODRATNYA MASING2,
MAKA MANUSIA TSB DIJAMIN TDK AKAN MENEMUKAN KESEIMBANGAN DLM KEHIDUPANNYA

APALAGI:

MAN AROFA NAFSAHU FAKOD AROFA ROBAHU
BARANG SIAPA YG BLM MENEMUKAN DIRINYA, DIA PASTI BELUM MENEMUKAN ALLAH "NYA

JADI.. IBU ITU BERTANGGUNGJAWAB SBG IBU DIHADAPAN ALLAH NYA,
BAPAK ITU BERTANGGUNGJAWAB KPD ALLAHNYA, SETIAP WANITA JUGA HRS MEMPERTANGGUNGJAWABKAN SENDIRI SBG WANITA,LAKI2 JUGA SAMA SPT TSB.
SUAMI JUGA HRS MAMPERTANGGUNGJWBKAN TUGASNYA SBG SEORANG SUAMI,ISTRI JUGA HRS BERTANGGUNGJWB SENDIRI SBG SEORANG ISTRI,INTINYA :
BHW TDK ADA DOSA YG TDK TERAMPUNI, DAN TDK ADA DOSA YG BISA DIWAKILKAN
ALIAS DITEBUS OLEH ORANGLAIN

Wednesday, December 2, 2009

6th_spot [branding]

Branding Bukan Sekedar Penamaan
Diskusi panel di hari terakhir The 10th Hong Kong Forum di Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Rabu (2/12). President dan CEO Fenix Groups Holding Ltd Anthony Keung (tengah) mengatakan branding bukan sekedar penamaan produk.
Rabu, 2 Desember 2009 | 14:50 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik

HONG KONG, KOMPAS.com - Bagi kalangan pengusaha pemula, branding atau pemberian merk sering menjadi prioritas bawah. Padahal, jika mau jujur, merk menentukan masa depan komunikasi non verbal Anda dengan para pembeli. Pengusaha branded tas tangan dari Hong Kong Anthony Keung berbagi pengalamannya tentang branding dalam diskusi terakhir The 10th Hong Kong Forum di Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Rabu (2/12).

"Branding sekarang sering disalah mengerti. Ini sama sekali berbeda dengan sekedar merk dan nama. Saya pikir jika Anda memiliki produk yang sama dengan orang lain, pembeli kesulitan mengenal mana yang lebih bagus, akan tahan berapa lama, dan bagaimana kualitasnya," tutur President dan CEO dari Fenix Group Holdings Ltd ini.

Oleh karena itu, pengusaha harus mampu memperkenalkan kualitas produknya melalui merk. Bahkan pada masa lampau saja orang memberi stempel kepada hewan ternak yang dijualnya sebagai identitas dari usahanya. "Tapi yang paling penting bagi kita, (dengan branding) kita menjanjikan kualitas, pelayanan, konsistensi dan style kepada pembeli. Kita juga harus berjanji bahwa pembeli harus merasa nyaman, bangga serta percaya diri dengan produk kita," ujarnya.

Keung tak menampik bahwa merk membuat suatu produk memiliki harga premium. Tapi Keung sangat yakin, dan pasar membuktikan, bahwa pembeli atau pelanggan akan kembali ketika merk menjadi representasi kualitas dan pelayanan dari pengusaha. "Orang mau membayar mahal karena ada nilai tambah dalam produk kita, seperti kualitas yang bagus, desain, garansi, jaminan, tahan lama dan lokasi terjangkau," lanjutnya kemudian.

Bagaimana Memilih Merk? Keung memulai bisnis retail mode pada tahun 1980-an dan menjadi salah satu pengusaha retail mode terbesar di Hong Kong dengan 12 merk mode terkenal, termasuk merk miliknya Anteprima yang dijual di 109 toko di seluruh dunia. Sebulan lalu, Keung baru saja meluaskan pasar handsbag Anteprima ke Indonesia.

Keung memilih nama Anteprima sebagai merk premium handsbag miliknya karena sederhana dan mudah diingat oleh para pembeli. "Anda harus memilih nama yang sederhana. Kalau Anda memilih nama yang menurut Anda bagus tapi panjang, orang tidak akan mengingatnya. Ingat, brand yang baik adalah yang sederhana, mengandung ide yang bagus dan mudah (untuk diingat)," tandasnya.